Kamis, 30 Agustus 2012

Kertas Usang


Setiap jeritan hati
Adalah pelajaran bagaimana aku menghargai rindu
Lalu nafas yang berhembus ini
Adalah sebait ayat untuk menyentuhmu agar kau mengerti
Alunan sendu gerak nafasku
Mengayunkan binar-binar di bola mata
Langkah kaki yang membeku merantai sekelebit cerita
Antara kau dan aku
Lihat!
Setidaknya kau bisa melihat sedikit saja
Hati yang terkunci ini masih mengurung nama mu
Bagaimana caraku untuk melepaskannya
Jika kunci itu selalu dalam genggaman mu
Kau membiarkan kurungan itu hanya untukmu
Lalu harus apa dan untuk apa aku berdiri dan bertahan untukmu
Sementara kau menjadikan keindahan kita adalah kertas usang sebagai pilu
Dan aku selalu menata kembali satu demi satu kertas itu
Namun kau selalu teteskan debu dan aku harus menahan setiap goresan
Tinta yang kita tulis dahulu, kini semakin memudar
Hujanpun tak mau diam, ia semakin memudarkan
Kertas usang itu ku dekap erat
Dan aku tak mau siapapun yang ingin mengoyak tulisan bertinta antara kita